Daftar Blog Saya

Kamis, 24 Maret 2016

MEMAHAMI PENGGUNAAN PERALATAN TATA CAHAYA



A.     MENGENAL PENCAHAYAAN
S
alah satu unsur penting dalam pementasan teater adalah tata cahaya atau lighting. Lighting adalah penataan peralatan pencahayaan, dalam hal ini adalah untuk menerangi panggung untuk mendukung sebuah pementasan. Sebab, tanpa adanya cahaya, maka pementasan tidak akan terlihat.  Secara umum itulah fungsi dari tata cahaya. Dalam teater, lighting terbagi menjadi dua yaitu:
  1. Lighting sebagai penerangan. Yaitu fungsi lighting yang hanya sebatas menerangi panggung beserta unsur-unsurnya serta pementasan dapat terlihat.
  2. Lighting sebagai pencahayaan. Yaitu fungsi lighting sebagai unsur artisitik pementasan.  Yang satu ini, bermanfaat untuk membentuk dan mendukung suasana sesuai dengan tuntutan naskah.

Dalam seni pertunjukan, tata cahaya berada dalam disiplin teknik produksi bersama dengan tata pentas, kriya panggung (stage craft) dan hal hal lain yang bersifat sebagai pendukung visual suatu pergelaran.
Dalam tata cahaya ada beberapa unsur penting yang harus diperhatikan, antara lain :
  1. Tersedianya peralatan dan perlengkapan. Yaitu tersedianya cukup lampu, kabel, holder dan beberapa peralatan yang berhubungan dengan lighting dan listrik. Tidak ada standard yang pasti seberapa banyak perlengkapan tersebut, semuanya bergantung dari kebutuhan naskah yang akan dipentaskan.
  2. Tata letak dan titik fokus. Tata letak adalah penempatan lampu sedangkan titik fokus adalah daerah jatuhnya cahaya. Pada umumnya, penempatan lampu dalam pementasan adalah di atas dan dari arah depan panggung, sehingga titik fokus tepat berada di daerah panggung. Dalam teorinya, sudut penempatan dan titk fokus yang paling efektif adalah 450 di atas panggung. Namun semuanya itu sekali lagi bergantung dari kebutuhan naskah. Teori lain mengatakan idealnya, lighiting dalam sebuah pementasan (apapun jenis pementasan itu) tatacahaya harus menerangi setiap bagian dari panggung, yaitu dari arah depan, dan belakang, atas dan bawah, kiri dan kanan, serta bagian tengah.
  3. Keseimbangan warna. Maksudnya adalah keserasian penggunaan warna cahaya yang dibutuhkan. Hal ini berarti, lightingman harus memiliki pengetahuan tentang warna.
  4. Penguasaan alat dan perlengkapan. Artinya lightingman harus memiliki pemahaman mengenai sifat karakter cahaya dari perlengkapan tata cahaya.  Tata cahaya sangat berhubungan dengan listrik, maka anda harus berhati-hati jika sedang bertugas menjadi light setter atau penata cahaya.
  5. Pemahaman naskah. Artinya lightingman harus paham mengenai naskah yang akan dipentaskan. Selain itu, juga harus memahami maksud dan jalan pikiran sutradara sebagai ‘penguasa tertinggi’ dalam pementasan.

Dalam sebuah pementasan, semua orang memiliki peran yang sama pentingnya antara satu dengan lainnya. Jika salah satu bagian terganggu, maka akan mengganggu jalannya proses produksi secara keseluruhan. Begitu pula dengan “tukang tata cahaya’. Dia juga menjadi bagian penting selain sutradara dan aktor, disamping make up, stage manager, dan unsur lainnya. Dengan kata lain, lightingman juga harus memiliki disiplin yang sama dengan semua pendukung pementasan.

Studi utama dari penataan cahaya adalah alam beserta seluruh isinya. Karena penataan cahaya di atas pentas adalah peniruan dari apa yang terjadi di alam semesta raya ini. Dari sumber cahayanya, cahaya dapat dibedakan menjadi dua, yaitu:
1.         Cahaya langsung
Cahaya yang berasal dari matahari dengan segala pantulannya.
2.         Cahaya Tak Langsung
Cahaya yang berasal dari bulan dengan segala macam pantulannya.



Aplikasi dari sumber pencahayaan alam tersebut diatas pentas menjadi sebagai berikut:
- Key Light
Cahaya utama yang berasal dari lampu-lampu type profile, lekolite maupun ellipsoidale. Karakter cahayanya tajam dengan pendaran cahaya yang dapat dibuat amat tajam maupun menyebar karena adanya lensa planno convex yang dapat diatur jaraknya dengan sumber cahaya. Biasanya digunakan untuk mencahayai wilayah yang khusus dan pemakaian yang spesial.
- Fill Light
Cahaya pengisi yang berasal dari lampu-lampu fresnell dan flood. Karakter cahayanya lembut dan merata dari pusat hingga pinggir, karena sumber cahayanya dipecah oleh lensa sperikel, namun cahayanya dapat dipusatkan maupun disebar dengan mengatur jarak lensanya dengan sumber cahayanya. Biasanya digunakan untuk mendapatkan suasana dengan menyiram panggung dengan warna- warna hangat maupun dingin.

U
ntuk mencapai hasil yang maksimal tentang system tata cahaya, penata cahaya harus mempunyai pengetahuan yang cukup mengenai sistem jaringan listrik dan segala aturan keselamatan pemasangan listrik.
Distribusi cahaya menjadi bagian yang penting dalam perencanaan tata cahaya agar seluruh wilayah permainan dapat tercahayai, sehingga perubahan gerak dan ekspresi wajah dapat diamati oleh penonton dengan baik.

Melihat posisinya terhadap pentas, maka pencahayaan dapat dibagi menjadi:
- Front Light
Cahaya yang berasal dari depan pentas yang bertujuan untuk membuat wajah dapat terlihat dari penonton. Jarak sumber cahaya dan objek cukup jauh maka diperlukan profile, lekollite, ellipsoidale agar cahaya dapat dikendalikan, karena dengan menggunakan shutter cahaya yang menerpa dinding proscenium dapat dihilangkan
- Over Head
Cahaya berasal dari atas kepala pemain dengan tujuan mencahayai area panggung dari atas. Area khusus bagi pemain dengan menjatuhkan cahaya tegak lurus diatas kepala pemain (downlight) meskipun beresiko bohlam menjadi lebih mudah putus oleh panas yang tidak tersalur akibat posisi tersebut. Karena jarak yang tidak terlalu jauh,type Fresnell dan Plano Convex (PC) menjadi pilihan. Namun karena pertimbangan ekonomis PAR CAN Medium menjadi alternatif.
- Down Light
Area khusus bagi pemain dengan menjatuhkan cahaya tegak lurus diatas kepala pemain, meskipun beresiko bohlam menjadi lebih mudah putus oleh panas yang tak tersalur akibat posisi tersebut. PC, Fresnell dan Lekolite menjadi pilihan, namun PAR CAN Very Nerrow dapat menjadi alternatifnya.



- Back Light
Cahaya yang berasal dari belakang pemain yang membuat bagian atas pemain menjadi lebih terang dibanding bagian lain, dengan demikian pemain seakan-akan tidak menempel dengan backdrop. Fresnell dan PAR Can Medium menjadi pilihannya.
- Side Light
Cahaya berasal dari samping yang berguna mencahayai sisi kiri atau kanan pemain. Cahaya ini amat dibutuhkan untuk karya tari utamanya balet karena banyak gerakan angkat kaki dan lompat.
- Cyclorama

Cahaya yang lembut dari atas (upper horizone) dan dari lantai panggung ( lower horizone) yang berfungsi memberikan cakrawala dan perubahan-perubahan suasana. Flood dan Striplight dengan berbagai variasinya menjadi pilihan.

Sekian ilmu yang dapat saya sampaikan semoga dengan tulisan ini bagi para pembaca mendapatkan kemudahan dalam keperluannya....
jangan lupa tinggalkan komentarnya :)

Sabtu, 24 Mei 2014

Soal Agama Hindu Kelas XI Semester 2 tentang yajna


Silanglah (X) salah satu huruf: a, b, c, d, atau e sebagai jawaban yang paling benar untuk soal-soal berikut di bawah ini!
1.      Kata “Yajna” yang berarti korban atau persembahan suci dalam ajaran agama Hindu, berasal dari bahasa…
a.       Bali
b.      Jawa kuno
c.      Sansekerta
d.      Indi
e.      Pali
2.      Sarana dan prasarana yang dipergunakan dalam pelaksanaan yajna disebut…
a.       Canang
b.      Banten
c.      Acara
d.      Upakara
e.      Upacara
3.      Yang dijadikan landasan moral oleh umat Hindu melaksanakan yajna tersebut adalah…
a.       Memohon kerahayuan
b.      Keikhlasan
c.      Memohon anugrah
d.      Memohon kewibawaan
e.      Bersyukur atas anugrah-Nya
4.      Rangkaian atau susunan dari berbagai macam sarana dan prasarana yang penuh mengandung makna religious dalam beryajna, disebut…
a.       Upacara
b.      Acara
c.      Upakara
d.      Sesaji
e.      Canang
5.      “Pada jaman dahulu kala Ida Sang Hyang Widhi WaƧa menciptakan manusia dengan yajna dan bersabda; dengan yajna engkau berkembang an akan menjai khamadhuk dari keinginan-Mu”. Petikan makna sloka ini dijelaskan dalam kitab suci…
a.       Bhagawadgita, VII.16
b.      Atharwa Weda, III.1.1
c.      Manawa Dharmasastra, VI.35
d.      Reg Weda, X.71.11
e.      Bhagawadgita, III.10
6.      Dalam lontar “Indik Panca Wali Krama” kita temukan penjelasan tentang pelaksanaan yajna itu hendaknya berdasarkan…, karena bila tidak semuanya itu akan menjadi sia-sia.
a.       Sastra agama
b.      Kuna drsta
c.      Desa drsta
d.      Gugontuwon
e.      Kebebasan
7.      Para sulinggih yang mengantarkan atau muput yajna seseorang disebut Sang Adiksani, sedangkan tukan bantennya disebut…
a.       Wiku
b.      Mancagrha
c.      Tapeni
d.      Pinandita
e.      Sangging 
8.      Secara umum dapat kita ketahui bahwa “Yajna” yang dipersembahkan oleh umat Hindu adalah bertujuan untuk mewujudkan…
a.       Kesuburan dan kedamaian
b.      Kesuksesan dharma Negara
c.      Keunggulan bidang ekonomi
d.      Kesejahteraan dan kebahagiaan
e.      Kesenangan dan kemuliaan
9.      Seseorang hendaknya baru mengkonsentrasikan pikirannya untuk mencapai kebebasan terakhir setelah selesai atau tuntas melaksanakan Dewa Rna dan Pitra Rna, penjelasan ini kita temukan dalam kitab…
a.       Bhagawadgita, III.10
b.      Reg Weda, X.71.11
c.      Bhagawadgita, VII.16
10. Yajna yang dilaksanakan oleh umat Hindu memiliki tujuan untuk mengamalkan ajaran wea, makna dari kutipan sloka ini tertuang dalam kitab…
a.       Manawa Dharmasastra, VI.35
b.      Reg Weda, X.71.11
c.      Bhagawadgita, III.10
d.      Atharwa Weda, III.1.1
e.      Bhagawadgita, VII.16
11. Umat manusia memiliki tiga macam hutang yang patut dibayar dengan melaksanakan yajna, etiga macam hutang itu disebut dengan…
a.       Tri Murti
b.      Tri Aksara
c.      Tri Wara
d.      Tri Pramana
e.      Tri Rnam
12. Pitra Rnam, dapat direalisasikan dengan melaksanakan…
a.       Dewa yajna dan Manusa yajna
b.      Rsi yajna dan Dewa yajna
c.      Manusa yajna dan Pitra yajna
d.      Bhuta yajna dan Rsi yajna
e.      Rsi yajna dan Manusa yajna
13. Ulet, rajin, dan tekun mempelajari berbagai macam cabang ilmu pengetahuan suci, sesungguhnya adalah merupakan realisasi dari ajaran…
a.       Dewa yajna
b.      Manusa Yajna
c.      Rsi Yajna
d.      Bhuta Yajna
e.      Pitra Yajna
14. Yajna yang dipersembahkan oleh umat Hindu pada setiap saat, disebut…
a.       Tri Sandhya
b.      Manusa Yajna
c.      Pujawali
d.      Nityakarma
e.      Ngejot atau mebanten syaiban
15. Yajna yyang dipersembahkan oleh umat Hindu setiap selesai memasak kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa beserta manifestasinya disebut…
a.       Merarapan
b.      Mesyaiban
c.      Mapekeling
d.      Memakuh
e.      Meligia
16. Kebebasan umat manusia beryajna dalam rangka memuja kemaha-muliaan Tuhan, tersirat dan tersurat dalam kitab suci weda…
a.      Bhagawadgita, III.10
b.      Bhagawadgita, IV.11
c.      Bhagawadgita, VII.16
d.      Manawa Dharmasastra, VI.35
e.      Atharwa Weda, III.1.1
17. Yajna sesa yang dipersembahkan bertempat di halaman rumah umat bersangkutan, ditujukan kehadapan…
a.       Ida Sang Hyang Widhi
b.      Sang Hyang Amrta
c.      Dewa Wisnu
d.      Dewa Brahmana
e.      Sang Hyang Prthiwi
18. Sedangkan yajna sesa yang dipersembahkan di tempat beras atau nasi, ditujukan kehadapan…
a.       Sang Hyang Prthiwi
b.      Sang Hyang Amrta
c.      Dewa Wisnu
d.      Ida Sang Hyang Widhi
e.      Dewa Brahmana
19. Proses belajar-mengajar adalah merupakan salah satu bentuk dari jnana yajna, yajna ini ditujukan kehadapan…
a.       Para Dewa
b.      Para Tamu
c.      Para Bhuta
d.      Para Maharsi
e.      Para Leluhur
20. Yajna yang dipersembahkan oleh umat manusia kehadapan Ida Sang Hyang Widhi beserta para prabhawa-Nya pada saat-saat tertentu berdasarkan waktu, tempat dan keadaan disebut…
a.       Naimitika karma
b.      Upacara persembahan
c.      Jnana yajna
d.      Nitya karma
e.      Upacara
21. Yajna yang dipersembahkan oleh umat manusia kehadapan Tuhan beserta manifestasinya pada saat purnama, tilem, siwaratri dan nyepi, dasar perhitungannya adalah berpedoman pada…
a.       Sasih
b.      Pawukon
c.      IƧaka warsa
d.      Dedauhan
e.      Dina
22. Kitab Agastya Parwa mengisyaratkan bahwa “Panca Yajna” yang dilaksanakan oleh umat Hindu adalah merupakan salah satu bentuk dari…
a.       Nitya karma
b.      Naimitika karma
c.      Jnana yajna
d.      Upacara persembahan
e.      Etika, social, dan budaya
23. Upacara bhuta yajna yang dilaksanakan oleh umat Hindu bertujuan untuk…
a.       Mengusir para bhuta kala
b.      Menetralisir kekuatan jahat para bhuta kala
c.      Memberikan makan para bhuta kala
d.      Mempralina para bhuta kala
e.      Memanjakan para bhuta kala
24. Salah satu wadah persembahan yajna dalam bentuk etika, social dan budaya kehadapan Tuhan Yang Maha Esa beserta manifestasinya, adalah…
a.       Parhyangan
b.      Merajan/sanggah
c.      Pura
d.      Kelompok seniman
e.      Desa Pekraman
25. Menerima para tamu dan memberikan pelayanan dengan sebaik mungkin adalah merupakan sebuah yajna, dalam Panca Yajna termasuk…
a.       Dewa yajna
b.      Rsi yajna
c.      Manusa yajna
d.      Pitra yajna
e.      Bhuta yajna
26. Dalam kitab Yajur Weda, XXIII.62 tersurat sloka yang berbunyi “Ayam yajňo bhuvanasya nasbhih” sloka ini mengandung makna…
a.       Dengan yajna semua ini ada
b.      Yajna sebagai sarana penebusan dosa
c.      Dengan yajna semua rejeki murah
d.      Yajna ini adalah pusatnya alam semesta
e.      Kewajiban adalah hukumnya beryajna
27. Maharsi Atharvam adalah yang pertama mengembangkan atau menyususn tata cara melaksanakan yajna, penjelasan ini termuat dalam kitab suci…
a.       Reg Weda, V.1 .83
b.      Reg Weda, IX. 64. 21
c.      Reg Weda, X.53. 4
d.      Bhagawadgita, III.10
e.      Yajur Weda, XXII. 62
28. Dalam sastra agama kita dijelaskan ada sembilan tingkatan pelaksanaan yajna berdasarkan volume upakaranya, tingkatan ke tujuh adalah…
a.       Nistaning nista
b.      Nistaning utama
c.      Utamaning utama
d.      Madyaning madya
e.      Madyaning utama
29. Dalam lontar “Ƈiwagama” Ip. 44.b. dijelaskan bahwa Sang Hyang Kala mendapatkan anugerah dari Bhatara Guru untuk memangsa (Nadah) seseorang yang…
a.       Tidak bhakti kepada Leluhurnya
b.      Tidak bhakti kepada para Dewa
c.      Melaksanakan yajna tidak sesuai dengan petunjuk sastra
d.      Melaksanakan dharmanya
e.      Melaksanakan yajna tidak sesuai dengan waktunya
30. Dalam kitab Bhagawadgita dijelaskan bahwa terdapat tida kwalitas pelaksanaan yajna, yajna yang dilaksanakan dengan penuh harapan akan hasilnya dan bersifat kemewahan termasuk..
a.       Tamasika
b.      Satwika
c.      Rajasika
d.      Nistaning utama
e.      Utamaning utama
31. Lima macam persembahan suci yang dilaksanakan oleh umat Hindu kehadapan Tuhan Yang Maha Esa beserta manifestasinya disebut…
a.       Panca Yama Bratha
b.      Panca Nyama Bratha
c.      Panca Yajna
d.      Panca Aksara
e.      Panca Mayakosa
32. Drvya yajna, Tapa yajna, Yoga yajna, yang terdiri dari; Dewa yajna, Rsi yajna, Pitra yajna, Bhuta yajna, dan Manusa yajna, dengan jelas dapat kit abaca dalam kitab suci…
a.       Bhagawadgita, IV.28
b.      Satapatha Brahmana
c.      Manawa Dharmasastra, III. 70
d.      Gautama Dharmasastra
e.      Lontar Agastya Parwa

33. Sedangkan rumusan tentang Panca Yajna, yang terdiri dari; Dewa yajna, Rsi yajna, Pitra yajna, Bhuta yajna, dan Manusa yajna, dengan jelas dapat kit abaca dalam kitab suci…
a.       Gautama Dharmasastra
b.      Manawa Dharmasastra, III. 74
c.      Bhagawadgita, IV.28
d.      Lontar Agastya Parwa
e.      Lontar Korawa Srama
34. Setiap hari kliwon umat biasanya melaksanakan yajna, hari ini diyakini sebagai hari beryoganya…, umat patut melaksanakan tapa, bratha, yoga dan semadhi memohon keselamatan dan kesucian lahir-batin kehadapan-Nya.
a.       Ida Sang Hyang Maha Wisesa
b.      Bhatara Ƈiwa
c.      Bhatara Manikgalih
d.      Sang Hyang Nirmala Jati
e.      Bhatara Rudra
35. Sedangkan yajna yang dipersembahkan oleh umat pada setiap “Tumpek Landep” ditujukan kehadapan Tuhan dalam prabhawanya sebagai Sang Hyang Pasupati, dengan tujuan dan bermakna untuk memohon panugrahan…
a.       Dapat beprilaku yang baik
b.      Kehidupan yang abadi
c.      Pencerahan rohani
d.      Kesucian lahir-batin
e.      Ketajaman pikiran dan ketangguhan hidup
36. Umat Hindu memiliki keyakinan bahwa saast terjadi gerhana matahari atau bulan, yang beryoga pada hari itu adalah…
a.       Bhatara Rudra
b.      Sanghyang Bhaskara dan Sanghyang Candra
c.      Sang Hyang Pasupati
d.      Bhatara Ƈiwa dan Bhatari Dhurga
e.      Bhatara Ƈri
37. Yajna yang dipersembahkan oleh umat Hindu berupa “segehan” ditujukan kehadapan…
a.       Para Maharsi
b.      Para Dewa-dewi
c.      Para Leluhur
d.      Para Bhuta kala
e.      Para Atithi
38. Umat Hindu melaksanakan upacara “Pitra Yajna”, berikut ini adalah tujuan dari pelaksanaan uacara tersebut, kecuali…
a.       Membayar hutang/Rna
b.      Memuliakan keberadaan-Nya
c.      Mensejahterakan/membahagiakan-Nya
d.      Meminta bantuan untuk beruntung
e.      Mempercepat proses kembali ke Panca Maha Bhuta
39. Upacara “Ngelungah” yang dilaksanakan oleh umat Hindu kepada seseorang yang telah meninggal dunia…
a.       Sebelum tanggal gigi
b.      Berumur 17 tahun (34 oton)
c.      Kena tabrak lari
d.      Membunuh diri sendiri
e.      Telah terkubur 10 tahun lebih
40. Kelahiran menjadi Para Maharsi sungguh sangat utama karena dari padanya lahirlah para leluhur, dari leluhur lahirlah para dewa dan danawa, serta dari para dewata-lah munculnya seluruh…, baik yang bergerak maupun yang tidak bergerak sesuai dengan urut-urutnya sebagaimana dijelaskan dalam kitab suci Manawa Dharmasastra, III.201.
a.       Tumbuh-tumbuhan
b.      Binatang
c.      Manusia
d.      Roh halus
e.      Dunia
Lengkapilah titik-titik di bawah ini, sehingga menjadi kalimat atau pernyataan yang lengkap dan benar!
1.      Persembahan suci yang disampaikan oleh umat kehadapan para pendeta, pertapa, dan brahma untuk kesejahteraan serta kebahagiaannya disebut Rsi Yadnya.
2.      Seorang “sulinggih” patut memahami dan melaksanakan prilaku; ahimsa, brahmacari, satya, awyawahara/awyawaharika dan asteya, kesemuanya ini disebut dengan…
3.      Sedangkan akrodha, guru cusrusa, saucam, aharalaghawa, dan apramada adalah unsure-unsur dari Panca Nyama Bratha.
4.      Seorang calon sulinggih, baru boleh melaksanakan “Loka Pala Sraya” setelah mendapat restu dari Pendeta Nabe dan… serta…
5.      Berdasarkan petunjuk sastra agama, perilaku umat seperti “maweh apangan ring kraman” dan “atithi pujya” adalah tergolong Manusa Yadnya.
6.      Kitab Manawa Dharmasastra, V. 109 menjelaskan bahwa; tubuh dibersihkan dengan air, pikiran dibersihkan dengan kejujuran, roh dibersihkan dengan pelajaran suci dan tapa-bratha.
7.      Dalam rangkaian upacara manusa yajna, ada 4 (empat) hal yang patut diperhatikan dan dilaksanakan antara lain;
a.      Upacara Mabyakala
b.      Upacara Melukat dan Mejaya-jaya
c.      Upacara Ngayab atau Natab
d.      Upacara Sembahyang atau Muspa
8.      Upacara yang dilaksanakan semasih bayi berada dalam kandungan yang telah berumur 5 – 6 bulan disebut… atau…
9.      Tujuan utama dari pelaksanaan upacara pawiwahan adalah;
a.      Untuk memohon kesaksian kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa, para bhuta, dan umat manusia yang disebut dengan “Tri Saksi”.
b.      Untuk memohon pembersihan dan penyucian secara spiritual kehadapan Sang Pencipta, agar bibit kehidupan yang ada pada suami istri tersucikan diharapkan atas pertemuan kedua bibit itulah dapat melahirkan keturunan yang baik “Suputra”.
10. Upacara “Pitra Yajna” yang dilaksanakan dengan membakar tulang-belulang dari mayat yang telah di tanam (dipendem) disebut Asti Wedana.
11. Upacara pitra yajna itu dapat dilaksanakan dengan cara-cara tertentu seperti: melaksanakan pitra yajna kepada orang tua semasih hidup dan melaksanakan pitra yajna setelah orang tua atau leluhurnya tiada.
12. Upacara yang dilaksanakan setiap 10 tahun dan 100 tahun sekali di Pura Besakih disebut Tawur Agung dan Eka Dasa Rudra.
13. Banten caru “Panca Sanak” salah satu unsure upakaranya mempergunakan lima jenis ayam yang terdiri dari:
a.      Di arah Timur ayam putih uripnya 5
b.      Di arah Selatan ayam biying/merah uripnya 9
c.      Di arah Barat ayam putih siungan uripnya 7
d.      Di arah Utara ayam hitam/selem uripnya 4
e.      Di arah Tengah ayam brumbun uripnya 8
14. Yajna yang dilaksanakan oleh umat Hindu dalam perayaan hari suci yang perhitungannya berdasarkan sasih adalah hari Purnama dan Tilem, hari Siwaratri dan hari Nyepi.
15. Sedangkan yajna yang dilaksanakan dalam perayaan 5 (lima) hari suci yang diperhitungkan berdasarkan pertemuan “Panca Wara dan Sapta Wara” dengan “Pawukon” setelah budha kliwon dungulan adalah:
a.      Redite Wage Kuningan (Ulihan).
b.      Soma Kliwon Kuningan (Pemacekan)
c.      Buda Pahing Kuningan
d.      Sukra Wage Kuningan (Penampahan Kuningan)
e.      Sukra Kliwon Kuningan (Tumpek Kuningan).

Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan singkat dan jelas!
1.      Apakah makna dan tujuan dari ajaran bhuta yajna? Jelaskan!
Jawab: Makna bhuta yajna adalah korban suci yang ditujukan kepada para bhuta kala beserta kekuatan-kekuatannya yang bertujuan memelihara, membersihkan, mengatur dan menjaga keharmonisan alam semesta beserta isinya dan nyupat (meningkatkan status).
2.      Apakah yajna itu? Mengapa dilaksanakan dan apa tujuannya? Jelaskan!
Jawab: Yajna adalah suatu perbuatan yang dilakukan dengan penuh keikhlasan dan kesadaran untuk melaksanakan persembahan kepada Tuhan. Tujuan melakukan yajna untuk mengamalkan ajaran weda, meningkatkan kualitas diri, penyucian, sarana berhubungan dengan Tuhan dan mencetuskan rasa terima kasih.
3.      Sejak lahir manusia dinyatakan telah memiliki hutang, yang manakah itu? Sebutkan dan jelaskan!
Jawab: Sejak lahir manusia memiliki tiga hutang yang wajib dibayar dengan melaksanakan yajna. Ketiga hutang itu adalah Pitra Rna yakni hutang jasa kepada leluhur dan orang tua, Rsi Rna yakni hutang ilmu pengetahuan kepada orang suci atau Maha Rsi dan Dewa Rna yakni hutang urip atau hidup kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa/Sang Hyang Paramatma.
4.      Bila kita dapat mengamati dalam kehidupan sehari-hari, yang manakah dari kehidupan itu dapat dikatakan sebagai realisasi dari pelaksanaan “yajna”? Sebutkan dan jelaskan secara rinci semuanya itu!
Jawab:
5.      Secara rinci berdasarkan volume dari upakara yang dipergunakan dalam beryajna disebutkan ada 9 (Sembilan) tingkatan yajna, yang manakah itu? Sebutkanlah!
Jawab: - Nistaning nista
- Madyaning nista
- Utamaning nista
- Nistaning madya
- Madyaning madya
- Utamaning madya
- Nistaning utama
- Madyaning utama
- Utamaning utama

6.      Secara prinsip pelaksanaan yajna dapat dihubungkan dengan sloka kitab suci Bhagawadgita, III.10. Kutipkanlah bait sloka itu lengkap dengan artinya! Selanjutnya tuliskanlah pendapat atau komentar anda!
Jawab: Berikut kutipan sloka Bhagawadgita, III.10 “Sahayajnah prajah srstva puro ‘vasa prajapatih, anena prasavisyadhvam esa vo’istakhamadhuk”. Artinya: Pada jaman dahulu kala Prajapati (Tuhan Yang Maha Esa) menciptakan manusia dengan yajna dan bersabda; dengan ini engkau akan mengembang dan akan menjadi kamadhuk dari keinginanmu. Pendapat kami, Tuhan Yang Maha Esa telah menciptakan manusia berdasarkan yajna, dan dengan yajna-lah kita sebagai manusia hendaknya mengembangkan serta memelihara kehidupannnya sehingga tercipta kehidupan yang harmonis.
7.      Apakah ”Panca Yajna” itu? Sebutkan dan jelaskanlah bagian-bagiannya.
Jawab: Panca Yajna adalah lima macam bentuk upacara persembahan (korban suci) yang patut dipersembahkan oleh umat Hindu kehadapan Tuhan Yang Maha Esa beserta manifestasinya. Bagian-bagian Panca Yajna adalah sebagai berikut.
a.      Dewa Yajna adalah yajna yang dipersembahkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa beserta manifestasinya.
b.      Bhuta Yajna adalah yajna yang dipersembahkan kehadapan para bhuta.
c.      Rsi Yajna adalah yajna yang dipersembahkan kehadapan para Rsi atau Maharsi.
d.      Pitra Yajna adalah yajna yang dipersembahkan kehadapan para leluhur.
e.      Manusa Yajna adalah yajna yang dilaksanakan dengan tujuan untuk memelihara serta membersihkan lahir dan batin manusia sejak terjadinya pembuahan di dalam rahim sampai pada akhir hidupnya.
8.      Makna pokok apakah yang dapat kita petik dari penerapan ajaran “Panca Yajna” itu? Jelaskanlah!
Jawab: Kata Panca Yajna sesungguhnya berasal dari bahasa Sansekerta, dari kata Panca berarti lima dan yajna berarti persembahan atau korban suci. Panca yajna berarti lima macam korban suci yang patut dilaksanakan oleh umat Hindu berlandaskan hati yang tulus dan ikhlas. Adapun kelima macam korban suci tersebut antara lain:
a.      Dewa Yajna.
b.      Bhuta Yajna.
c.      Pitra Yajna.
d.      Rsi Yajna.
e.      Manusa Yajna.
9.      Bagaimanakah rumusan tentang “Panca Yajna” yang tertulis dalam kitab:
a.       Manawa Dharmasastra, III.74.
b.      Gautama Dharmasastra
c.      Lontar Korawa Srama
d.      Lontar Singhalanghyala
Sebutkanlah masing-masing dan jelaskanlah seperlunya.
Jawab: Rumusan “Panca Yajna” sebagai berikut.
a.      Dalam kitab Manawa Dharmasastra, III.74 berbunyi “Japa ‘huto huto homah prahuto bhautiko balih, brahmyam hutam dwija gryarca prasitam pitr tarpanam”. Artinya: Ahuta adalah pengucapan dari doa veda, huta persembahyangan homa, prahuta adalah upacara bali yang dihaturkan diatas tanah kepada para bhuta, Brahmabhuta yaitu menerima tetap Brahmana secara hormat seolah-olah menghaturkan kepada api yang ada dalam tubuh Brahmana dan Prasita adalah persembahan terpana kepada para pitara. Rumusan Panca Yajna dalam sloka ini adalah:
a)     Ahuta yaitu persembahan mengucapkan doa-doa suci veda.
b)     Huta yaitu persembahan dengan api homa.
c)     Prahuta yaitu persembahan berupa upacara bali ke hadapan para bhuta.
d)     Brahmabhuta yaitu yajna dengan menghormati para brahmana.
e)     Prasita yaitu yajna dengan mempersembahkan terpana kepada para pitara.
b.      Gautama Dharmasastra menjelaskan tentang pelaksanaan yajna menjadi tiga bagian:
a)     Dewa Yajna yaitu persembahan Hyang Agni dan Dewa Samodaya.
b)     Bhuta Yajna yaitu persembahan kehadapan Lokapala (Dewa Pelindung) dan para dewa penjaga pintu pekarangan, pintu rumah serta pintu tengah rumah.
c)     Brahma Yajna yaitu persembahan dengan pembacaan ayat-ayat suci veda.
c.      Dalam lontar Korawa Srama dijabarkan rumusan Panca Yajna yaitu:
a)     Dewa yajna adalah persembahan dengan sesajen dan mengucapkan srutti dan stawa pada waktu bulan purnama.
b)     Rsi yajna adalah mempersembahkan punia, buah-buahan, makanan dan barang-barang yang tidak mudah rusak kepada para Rsi.
c)     Bhuta yajna adalah mempersembahkan puja dan caru kepada para bhuta.
d)     Manusa yajna adalah memberikan makanan kepada masyarakat.
e)     Pitra yajna adalah mempersembahkan puja dan bali atau bebanten kepada para leluhur.
d.      Adapun rumusan Panca Yajna dalam lontar Singhalanghyala adalah:
a)      Bojana patra yajna yaitu persembahan dengan menghidangkan makanan.
b)      Kanaka ratna yajna yaitu persembahan berupa emas dan permata.
c)      Kanya yajna yaitu persembahan berupa gadis suci.
d)      Brata tapa samadhi yajna yaitu persembahan dengan melaksanakan tapa, brata dan samadhi.
e)      Samyanana yajna yaitu persembahan dengan keseimbangan dan keserasian.